“Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya : mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah”. (Hadis Riwayat Tirmidzi)
Adakah airmataku menitis mengenangkan dosa-dosa yang telah dilakukan dengan sengaja dan tanpa sengaja..?
Adakah airmataku menitis dalam kudus doa yang ku rangkapkan pada Yang Esa..?
Adakah airmataku menitis mensyukuri nikmat dan rahmat tuhan yang sentiasa mengaliri nadi kehidupanku..?
Adakah airmataku menitis mampu merasai kemanisan iman yang teramat manis kurniaan tuhan yang paling berharga..?
Adakah airmataku menitis hati merintih takutnya menghadapi waktu bertemu denganNya..?
Tidak merasa diri berdosa.
Tidak kusyuk mengungkap doa, malah tergesa-gesa.
Nikmat dan kebaikan silih berganti, dirasakan hanya perkara biasa setelah berusaha.
Iman makin pudar, hati terasa tawar namun tak berdaya untuk memaniskannya dengan titis keimanan.
Hati mengharap bertemu dengan ALLAh..? Entahlah, seakan akhirat makin menjauh dari jiwa.
Tidak tersentuh ketakutan pada khabar azab neraka dan alam barzakh sana.
Wahai diri ku dan saudara muslimahku.. menangislah atas hati yang telah tiada.. Di manakah hati yang akan dibawa bertemu ALLAH..?
Hati yang tidak kusyuk, hati yang tidak merasa berdosa, hati yang tidak jernih menghitung jutaan nikmatnya, hati yang lompong keimanan, hati yang seolah hanya bermastautin di dunia..
Hati itu telah hilang dalam kesibukan mengisi kehendak dunia yang tak terhabiskan...?
Hati itu telah hilang dimamah syaitan..? Hati itu keras jauh dari sentuhan Al Quran…? Hati itu hanyut dengan seribu satu keindahan dan keasyikan dunia yang memperdayakan…?
Airmata. Dan hati. Allah memberi nya untuk menyempurnakan kehidupan insan. Tanpa airmata, tanpa hati, manusia kah yang bernama insan..?
* coretan lama untuk perkongsian buat hati ini & teman yang dikasihi
No comments:
Post a Comment