“...Jadilah kalian hamba-hamba ALLAH yang bersaudara." (Hadis Riwayat Muslim)
Wednesday, December 18, 2013
Jangan menyakiti orang lain
Saturday, December 14, 2013
Cinta dan Syukur
Friday, December 13, 2013
Dakapan percuma pada yang tercinta :)
Kerana dakapanmu begitu berharga…
Saya sedang berada dalam satu program tarbiyyah bila saya terlintas untuk berkongsi tentang dakapan..ya, dakapan.. atau pelukan.. ada apa dengan pelukan..?
Setiap kali awal pertemuan dalam program-program yang hanya dihadiri peserta muslimah, kelihatan para peserta akan bersalaman dan berpelukan. Dengan berwajah manis, pelukan itu adalah pelukan hangat yang mampu menyebarkan semangat dan kegembiraan pada saudara muslimah yang lain.
Pelukan dan dakapan itu boleh kalian beri percuma pada insan-insan terdekat.. perkara kecil yang mampu memberi makna besar pada insan-insan yang menharap kasih sayang dan kedekatan dengan insan sekitarnya.
Carilah masa dan kesempatan untuk menyentuh dan memeluk insan-insan yang sepatutnya mendapat sentuhan dan dakapan itu.
Bila kali terakhir kita menyentuh dan memeluk ayah dan ibu dengan kasih sayang…?
Bila kali terakhir kita memeluk anak-anak..adakah pelukan itu hanya sewaktu anak-anak masih bayi dan tiada langsung bila anak-anak menginjak remaja.. hingga anak-anak itu terdorong untuk jatuh dalam pelukan teman lelaki dan teman wanita hanya kerana merasa kekosongan jiwa..?
Bila kali terakhir kita memberikan pelukan untuk suami dan isteri.. pelukan dan sentuhan sayang yang bukan kerna hubungan seksual semata, namun pelukan dan sentuhan yang diberikan secara berkala mampu menghidupkan rasa cinta suami dan isteri.. para isteri sering mengharap sentuhan dan pelukan yang kerap dari suami, dalam masa yang sama, para isteri juga hendaklah memberikan pelukan dan sentuhan sayang tanpa diminta…
*Go home and hug your family*
Sunday, December 1, 2013
Pernikahan & Poligami : Penyatuan hati dari ALLAH
Tazkirah untuk kita semua: Hakikatnya, penyatuan hati itu adalah salah satu nikmat yang besar dari Allah yang perlu disyukuri dan dijaga sebaik mungkin, kerana nikmat itu boleh ditarik bila-bila masa sahaja.
Kepada Allah kita berdoa supaya tidak ditarik nikmat ini, dikuatkan jiwa, diberi pertolongan serta tenang dalam kemanisan penyatuan hati dan persaudaraan yang berlandaskan iman.
-----------------------------
Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat itu, sebagai orang-orang yang bersaudara" (Ali 'Imran: 103).
"Dia-lah (Allah) yang memperkuat dirimu dengan pertolongan-Nya dan dengan orang-orang Mukmin. Dan Dia Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang Mukmin). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka" (al-Anfal: 62-63).
Thursday, November 28, 2013
Gembira itu di sini.
In people who are developing
a strong character, there is a dramatically higher
level of happiness than in those who live to chase
after the next good time.”
- How we think and feel about the world, and therefore perceive our experiences.
- Certain actions or habits, such as regular exercise, eating healthfully, meditating, even -- proven in study after study -- regularly smiling and laughing!
- Character traits such as self-control, industry, fairness, citizenship, wisdom, courage, leadership, and honesty."
Sunday, November 24, 2013
Jangan jerit dan ancam anak sesuka hati :)
Ilmu komunikasi baru untuk saya hari ini, moga ALLAh redha denga usaha kita para ibu dalam membangun komunikasi dan interaksi mulia dengan anak-anak..
Dapat ilmu satu hal, nak praktikkan? -perlu mujahadah lagi..banyak sungguh yang kita perlu mujahadah dalam hidup ni kan :)
__
"Kids THINK and PROCESS our words more slowly than we may realize. Attempting to organize, in their mind, the steps to a seemingly simple task is sometimes enough to overwhelm them to the point of delaying or avoiding the task altogether. But nagging and reminding or - worse threatening do NOT build lagging or immature executive function skills!
So, don't SAY it over and over... SOLVE it over and over. When conflict arises, give your child practice at developing his planning skills and working memory by prompting him to solve a problem and find the next step. Lots of step-by-step practice will build the skills kids need to plan, organize and carry out their actions with success and efficiency!"
Monday, November 18, 2013
Advice for sisters and wives
*copy paste*
"Sisters.. do not look for a husband in order to finally feel beautiful, lovable, and worthy. He cannot fill that void for you. He can enjoy your beauty, share your love, and honor your worth, but he cannot hand it over to you. When you decide you are all three of these things, you become quality, because then, he will have access to your heart, and then, and only then, you do enjoy the marriage you always dreamed of.
Brothers: If you are thinking that to be satisfied in your intimate life you need a super "hot" woman because this is what the "fitnah industry" teaches you than take comfort in knowing that it's not true. True physical satisfaction will come from an emotional connection that far outweighs physical idealism. You will desire her MORE than any "hot" woman on the street once you understand the design of real intimacy."
Friday, November 15, 2013
On Marriage & Polygamy
"It is a beautiful feeling to go to bed feeling peaceful and content, and wake up in the morning in a state of happiness, feeling nothing but joy.
Polygamy has brought much pain and heartache to my life, but has brought much good as well. It’s been a long tough journey for me, but it’s much, easier now. I’ve learned many lessons along the way. I’ve done... and said many things to persons (in particular, my husband Alex and his other wife Carolinah). I can only pray that Allah (Great and Glorious is He) has forgiven me for those acts and I won’t repeat them.
Allah says, “O ye who believe! If ye fear Allah, He will grant you a Criterion (To judge between right and wrong), remove from you (all) evil (that may afflict) you and forgive you: for Allah is the Lord of grace unbounded)” – Quran Surah 8, Ayah 29.
What makes me happiest at this stage in my life is that my thoughts are no longer focused on Alex and Carolinah. That is truly a blessing.
I used to obsess over her, about the two of them being together and what they were doing.
Now my thoughts of her and the two of them are so much more controlled and don’t rule my life. I make every effort to turn all my attention to Allah. For being able to do that, I truly thank Him."
Marriage isn't all that we live for, though it is the corner stone of an Islamic society. The business of marriage is part of life's journey, not the reason why we live. As Muslim we have to live for Allah and we have to indulge in remembering Him often.
The sweetness of zikr is sweeter than the bonds of your marriages. as He says, that Indeed in the remembrance of Allah do hearts find contentment"
The Prophet (S.A.W) "You are not a true believer unless you love for your brother what you love for yourself"
... If you know your husband is a good man, and that perhaps, your co wife also loves him as you love him, and that he also loves them and has to deal fairly with them in order for him to also reach Paradise (Jannah) then you should try and make it easy for him and not difficult.
Do you love your husbands enough to want Jannah for them? Do you love your sisters enough to want Jannah for them also? Do you want Jannah for yourself?
Be better than hateful towards your sister wives because the chances that they will also be hateful towards you are equally great. Which wife do you think is more preferred to your husband, the one that is continuously complaining and being hateful, or the one with whom he finds peace and tranquility? Be the peaceful one, and perhaps the other wives will learn to be peaceful, even if out of mere competition...
Remember, live your life for God, not for anyone else, and be dutiful toward Him and in fulfilling the rights that He has prescribed towards Himself and all of His creation, including your husbands and his other wives. Respect that just has you have rights over your husband so does his other wives. Respect also, that just has he has responsibilities to fulfill regarding you so does his other wives have similar needs. "
Menanti filem kita ditayangkan...
Thursday, November 14, 2013
Syahadah bukan sekadar ujian PAFA.
Hinggakan bila nak bernikah, calon suami hanya disuruh tok kadi MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAH... Yang budak 3 tahun pun boleh ucap..........
Yang beri kita bahagia adalah ALLAH. Yang memberi kita rasa sakit kecewa juga adalah ALLAH.
Jadi saya terfikir tentang syahadah, bahawa hidup kita tidak fokus pada ALLAH Yang Esa. Kita hidup husband-oriented. Bukan ALLAH oriented.
Dan kita wanita, isteri, ibu - tak bersikap dan tak berperilaku seperti apa yang Rasulullah saw ajar..maka tunggang langgang lah hidup kita.. terseksa, jadi mangsa, dizalimi pasangan malah ramai juga antara kita menzalimi suami dan anak-anak kerana kita jahil syahadah. Kita tak kenal ALLAh. Apatah lagi mencintai ALLAH.
*bersambung*
It is so much deeper.
It is about the Oneness of purpose, of fear, of worship, of ultimate love for God. It is the oneness of vision and focus. It is to direct one’s sight on one singular point, allowing everything else to fall into place....
One of the most beautiful traditions of the Prophet ﷺ captures this concept perfectly.
He ﷺ said: “Whoever makes the Hereafter his preoccupation, then Allah places freedom from want in his heart, gathers his affairs, and Dunya (worldly life) comes to him despite being reluctant to do so. And whoever makes Dunya his preoccupation, then Allah places his poverty in front of his eyes, make his affairs scattered, and nothing of the Dunya comes to him except that which has been decreed for him.” [At-Tirmidhi]
...for the ones who focus on Allah, the dunya comes to them, and Allah puts contentment in their hearts. Even if they have less, they feel rich, and are more willing to give from that wealth."
Monday, November 11, 2013
Nak jadi cantik & hensem?
Seorang muslimah berkongsi rasa rendah diri nak isi borang baitul muslim, sebab rasa diri dia tak cantik. Tak sanggup melalui fasa rejection. Apatah lagi bila melihat beberapa muslimat lain yang dah bertemu jodoh melalui unit baitul muslim ini kebanyakannya comel, dan putih gebu : O
(Untuk yang tidak tahu, borang baitul muslim adalah borang untuk...
Jadi semalam bila menghabiskan masa dengan 4 orang gadis Kelantan dan Negeri Sembilan, saya seperti biasa memberi kursus kahwin percuma, dan tazkeerah untuk diri sendiri juga heee..
'Memanglah bila nak kahwin kita rasa nak suami hensem atau isteri cantik seksi jelita.. tapi bila dah kahwin....'
Sambung Syafina Adnan:
Ya, saya setuju. Kalau lelaki nak nampak hensem, pertama dengan akhlak baik.
Perempuan, untuk nampak cantik juga adalah dengan akhlak.
"Samalah juga dengan isteri..memanglah suami suka isteri jaga kecantikan muka dan badan..tapi suami lebih bahagia kalau isteri jaga hati suami.. dengar kata, cakap lemah lembut, boleh masak yang simple dan sedap, pandai jaga diri dan rumah, selalu berwajah manis, memahami..pandai menenangkan suami ..."
"Kalau muka cantik pun, tapi asyik tunjuk muka masam, menjeling jeling marah kat suami, menjerit jerit, berleter, tak pandai urus rumah dan anak...jatuh terus nilai cantik.."
Seperti my honey cakap, rupa yang tak cantik boleh dicantikkan dengan peribadi yang baik..
Dan rupa yang cantik boleh nampak bertukar sebaliknya dengan akhlak buruk..
Jadi pada lelaki dan perempuan yang rasa kurang cantik..jangan sedih sedih ok.. ramai kat luar sana mencari akhlak dan peribadi baik untuk dijadikan suami dan isteri.. jom kita fokus baiki akhlak dan peribadi ..!
Friday, November 8, 2013
Belajar. Dan terus belajar.
Setiap hari, kita semua perlu belajar. Atau belajar semula. BELAJAR DAN BELAJAR SEMULA.
“The capacity to learn is a gift; the ability to learn is a skill; the willingness to learn is a choice.”
__________
BELAJAR bermaksud kita mencari ilmu tentang apa yang kita tak tahu. BELAJAR SEMULA bermaksud, kita mencari ilmu baru tentang sesuatu yag kita faham suatu ketika dulu, dan mungkin kita ada kesilapan.
Apapun, ini hanya tafsiran sendiri (nanti saya explain lagi), tidak diluluskan oleh mana-mana kamus Dewan ok :D
Belajar dan belajar semula ini, seperti tazkirah yang dikongsi Aisyah madu saya hari tu, sangat-sangat perlu sebagai salah satu cara untuk merawat stress dan depression.
Bila kita stress atau tertekan dengan sesuatu perkara, selain kita berdoa dan bersabar - kita perlu belajar memperbaiki keadaan. Kita tidak boleh duduk diam saja melayan perasaan sedih, kecewa serta duka lara - dan mengharap masalah berlalu begitu saja. Tidak, kita perlu berbuat sesuatu :)
Mungkin saya boleh bagi contoh yang saya sendiri alami.. contoh stress saya :D
Contohnya gaduh dengan anak waktu makan, mandi dan tidur. Dulu saya stress asyik gaduh dan marah-marah bila Si Abdullah anak bujang saya 3 tahun itu tak nak makan walau badan kurus kering. Mama yang asyik makan dan habiskan makanan dia. Manalah saya tahu yang sebenarnya budak-budak sebahagiannya memang susah nak makan..bukan semua kanak-kanak. Beruntunglah kalian yang anak-anak makan berselera, mesti mama dia masak sedap dan pandai masak hee alhamdulillah :D (ni pun saya stress sebab tak pandai masak )
Ok jadi saya pun belajar lah macam mana nak bagi anak makan tanpa berperang..banyaklah tips saya baca kat google. Yang paling berkesan ialah............................. dia akan makan bila dia saaaaaaangat lapar..!!!! tak payah gaduh...!!! Simpan je makanan untuk dia, nanti dia lapar, dia minta makanan dan makan sungguh-sungguh... tapi antara tips lain ialah, mama kena kreatif mengenal dan menyediakan makanan yang anak-anak suka.. ni pun mama kena belajar :p
Waktu mandi atau apa-apa agenda untuk anak-anak, perlu komunikasikan dengan mereka. Saya belajar - kena ada rutin, sebelah pagi dan petang lepas asar misalnya. Kena komunikasi kan dengan anak-anak yang lepas sarapan -perlu mandi dan gosok gigi sebelum tengok kartun/main/mewarna etc. Waktu mandi jangan paksa anak-anak, sebaliknya ajak anak mandi elok-elok, pujuk atau buat macam mandi is fun. Tak adalah lagi gaduh-gaduh..saya bagi dia bawa toys yang sesuai ke bilik air asalkan dapat mandi wangi-wangi dan bersih tanpa adegan jerit-jerit huhu
Nak tidur pun kena set atmosphere yang sesuai, peluk-peluk, sembang baik -baik..etc kena bagitahu anak jangka masa nak tidur supaya minda dan tubuh aktif dia dapat bertukar. Dan kita boleh minta bantuan suami pujuk anak untuk tidur juga.. Saya belajar yang anak-anak seusia ini sangat banyak energy terpendam sebab tu boleh berlari, melompat, menjerit tak ingat dunia..kita kena belajar macam mana nak tackle. Belajar dan belajar.
Semua kebanyakannya saya belajar di google, yang penting B.E.L.A.J.A. R.
Benda remeh kot pasal makan, mandi, tidur anak. Tapi kalau tak tahu macam saya, pergilah belajar dari google, parenting class atau tanya mak ayah lain yang berpengalaman :D jangan gaduh-gaduh, stress dan marah-marah..
semua orang ada ilmu, kelebihan dan kekurangan masing-masing kan ..? ;)
___________
Bab menjadi isteri, laaaaaaagi banyak saya kena belajar. perlu belajar untuk sabar dan bahagia di alam pernikahan. perlu belajar untuk harmoni di alam poligami. Teori sangat tak sama dengan realiti. Contohnya, antara teori isteri solehah kita tahu- sentiasa berwajah manis dengan suami. Fuh.. sangat susah rupanya.. kalau emosi dan fikiran kita terganggu berkaitan relationship dengan suami atau anak-anak, mana boleh nak senyum. Habis tu, takkan nak masam muka pula,...?
Jadi, belajar lah untuk share perasaan dan fikiran kita dengan suami. dan suami bukan macam kawan perempuan kita yang boleh sembang dengan kita non-stop 3-4 jam... ;D Maka untuk isteri rasa lega, happy dan bersemangat semula - perlu belajar untuk meluah perasaan pada suami, seorang lelaki, dengan bahasa, nada, ayat, intonasi yang tepat dalam tempoh paling lama 15 minit, pada masa yang sesuai dan bertenang, supaya kita isteri boleh senyum dan ceria semula menghadap suami.... :D :D :D
Haaa???
-----------------
Macam tu juga untuk hidup tenang tanpa stress dalam kehidupan sehari-hari, dalam interaksi di tempat kerja atau di rumah , boleh baca dan belajar e.g what the happiest people do at work, belajar psikologi orang tua dan orang muda, belajar cara connect dengan anak-anak, belajar masak, belajar kemas rumah etc..
Perlu belajar untuk kehidupan lebih tenang dan bahagia :) Belajar ke hujung nyawa..!!
“Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves.”
"Man has free will in the things he has knowledge about, but is pushed forward by other forces in the things he has no knowledge about. In other words, his freedom increases whenever his knowledge increases."
Monday, November 4, 2013
Tolong jaga mulut, mata dan telinga
Tolong jaga mulut, mata dan telinga..!
Tolong...!
Nasihat ini terutamanya untuk saya..!!!
Saya suka bercakap..boleh tak saya dan kita bercakap hal yang baik-baik dan positif saja?
Jangan mengumpat, jangan bergosip, jangan bercerita hal buruk dan aib orang lain, jangan sampaikan semua benda yang kita dengar - melainkan ada nilai tambah untuk iman kita dan orang lain. Well, selalunya tak ada :O
Jangan buat intro, "aku sebenarnya bukan nak mengumpat.." dan lepas tu bermulalah sesi mengumpat kita sejam dua...
Jangan lupakan, kita ada malaikat mencatat setiap butir kata di sisi...
___
Jaga mata.. ohh ini pun susah.. kadang kita bising bila suami kita asyik menjeling dan melihat perempuan lain. Tapi kita tak sedar kalau kita sendiri tak jaga mata..tak berkedip tengok hero drama kat tv, tak berkedip memuji suami orang lain, " hensem gila laki dia..!", kadang kita tak sedar merenung kekacakan ustaz di kaca tv tu... astagfirullah..
apatah lagi kita berada di zaman lambakan media sosial, di mana gambar dan movie lucah atau 'separa lucah' dah tak di kira apa-apa... bahan-bahan haram ditonton semudahnnya, tersebar sebanyaknya - hanya iman yang mampu menahan kita dari semua ini..
____
Wahai telinga..jauhkan dari mendengar sembang-sembang negatif dan berdosa. Saya ingin mendidik telinga ini agar cinta mendengar ayat quran atau majlis ilmu di youtube dan di mana mana. Agar telinga ini cinta mendengar nasihat orang lain.
Temanku yang disayangi, untuk jaga telinga, mulut dan mata - kita perlu lingkungan kawan-kawan yag baik..Boleh tak kita persiapkan diri kita untuk mejadi rakan yang baik itu?
Contohnya untuk jaga mulut, Selain berdoa, kreatiflah mengubah majlis mengumpat kita jadi majlis menasihati sesama diri sendiri,
"Eh,,apa perangai buruk aku yang kau nak tegur ya?"
" Aku ni ada banyak kelemahan sebagai isteri,,boleh bagi tips tak untuk aku improve..?"
" Aku dah lama tak feel solat..solat terkejar-kejar..akhir waktu pulak tu..kusyuk memang dah lama tak rasa...macam mana ya..?"
"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu hadir.."
(Surah Qaf:18)
:) Jom...kita mampu mengubahnya..!!
Saturday, November 2, 2013
Hidup untuk akhirat
Bismillah.
Bila saya membaca dan mendengar kisah suka duka teman-teman di sekeliling, saya suka mengingatkan diri saya agar tidak terpaut hati pada dunia ini dan pada isinya. Tidak terpaut dan tidak terikat pada isi dunia, pada anak anak, pada harta dan pada momen suka duka. Hati perlu dilepaskan dari dunia agar ujian yang menimpa tidak terasa sakitnya.
Sakit. Sakit sangat bila kita kehilangan insan yang kita sayang. Sakit bila harta yang kita ada, hilang. Bila anak anak diuji sakit/meninggal dunia. Bila suami atau isteri dibawa pergi dengan perceraian hidup atau bercerai mati. Bila orang sakitkan hati kita, kita rasa sakit sebab kita fokus pada orang, bukan pada Allah.
Bukan bermaksud mengabaikan semua itu (harta, anak anak, suami isteri), sebaliknya saya perlu bersungguh fokus pada hakikat sebenar adanya anak anak dan harta, pada adanya suami.
Agar saya tak hilang arah kalau Allah menguji saya kehilangan semua itu. Nauzubillah.
Kalau suami, anak-anak, ibubapa dan harta benda saya diambil Allah - apakah dan di manakah nilai diri saya?
Dengan adanya semua nikmat dunia itu atau tanpa adanya semua itu, apakah nilai hidup yang saya pilih? Apa yang saya ada untuk teruskan kehidupan untuk Allah, kerana Allah?
Sungguh, saya akan serabut dan hilang arah jika fikiran, perasaan dan keperibadian saya hanya berkisar hal di dunia.
Syukurlah yang sebanyaknya, Allah berikan nikmat islam dan iman.. dan iman kita(saya) itu rapuh dan turun naik. Yang dengan islam dan iman itu, kita ada agama as a way of life. Dan lebih dari itu, kita ada perfect vision of life, kita mahu kehidupan abadi. Kita akan tenang, bahagia dan yakin melalui kehidupan ini di atas petunjuk agama, dalam merasa petunjuk serta kasih sayang Allah dan Rasulullah saw...berharap syurga dan redhaNya.
Duhai diriku dan semua wanita yang dikasihi...carilah nilai diri di sisi Allah dan Rasulullah saw. ALLAH muliakan wanita dengan islam yang mengangkat harga diri wanita setingginya. Maka harus kita cari ilmu dan petunjuk Allah.Agar kita tak hanyut dengan dunia.
Bila wanita jahil atau lalai dengan TUJUAN DAN TUHAN kehidupan, wanita akan selalu berduka, sedih dan sengsara. Dunia terasa sempit dan tidak adil. Akan rasa rendah diri dan terjebak dalam kemaksiatan dan kehinaan.
Tanpa ilmu islam dan tanpa memperbaharui iman, wanita merasa lemah kerana harga dirinya seolah ditentukan oleh kisah cintanya dengan lelaki dan suami, atau merasa rendah diri kerana beg tangan, pakaian yang disarung atau rupa paras yang tidak menawan.
Sedangkan kebahagiaan itu milik wanita yanh berilmu dan beriman. Izzah atau harga dirinya ditentukan oleh hubungannya dengan Allah , bukan pada lelaki/suami yang didampingnya, bukan pada kemampuan melahirkan anak, bukan pada kepetahan bercakap atau pada harta banyak yang dimiliki.
Sesungguhnya hidup ini adalah jambatan yang akan membawa kita bertemu Allah di syurga atau neraka. Di dunia ini kita berusaha dan bekerja menjadi insan terbaik di sebalik ketidaksempurnaan kita.
Dengan petunjuk Allah dan Rasulullah saw, kita akan selamat dan berjaya..insyaAllah.
Friday, November 1, 2013
Bahagiakan pasanganmu.
Bahagiakan pasanganmu sepertimana engkau ingin dibahagiakan :)
Thursday, October 31, 2013
Adab Isteri Dalam Rumahtangga Poligami
________________
Sahabat-sahabat, sebagaimana perkongsian saya (Noraslina Jusin) sebelum ini tentang poligami, saya ada menyatakan bahawa poligami berjaya kerana setiap individu di dalamnya bergerak sebagai satu pasukan, di mana setiap daripada mereka menginginkan kebahagiaan dan kesejahteraan itu dinikmati bersama-sama bukannya secara perseorangan semata.
Alhamdulillah, dengan teraju utama seorang suami yang bertanggungjawab, memahami dan bijak membaca suasana ( terutama keperluan emosi isteri-isteri ), keharmonian dan kedamaian dalam rumahtangga bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dibina seterusnya diperkasa.
Sungguhpun begitu, saya suka untuk memanjangkan satu persoalan penting dalam menjalani kehidupan berpoligami ini iaitu tugas menjaga emosi bukan semata-mata terpikul ke atas bahu suami, akan tetapi ia juga berada dalam senarai tanggungjawab kendiri seorang isteri.
Bagi mencapai tujuan ini, saya bersyukur kerana saya dan madu telah awal-awal lagi dididik dan selalu dinasihati oleh suami yang dikasihi tentang beberapa peraturan atau lebih tepatnya adab, bagaimana seorang isteri dapat menjaga dan mengawal emosinya dari dibakar api cemburu tidak menentu :
1) Elakkan dari bertanya soalan-soalan atau mengeluarkan ucapan berbaur provokasi atau sekadar mahu menyakitkan hati pasangan yang akhirnya akan meyakitkan diri sendiri juga.
Contohnya : "Abang lebih suka makan di rumah sana kan? Ye lah, masakan saya ni sedap manalah..." dan seumpamanya; sedangkan bukankah lebih baik jika inginkan pengiktirafan suami terhadap masakan sendiri atau apa jua kebaikan yang telah dilakukan, ajukan secara berhemah dan membuka hati.
"Macam mana abang, ok tak masakan saya? Kalau ada yang kurang, abang tolong komen ye, in shaa ALLAH, saya akan perbaiki di lain masa." Sambil diiringi dengan senyuman manja... Bukankah lebih berbaloi dan menyejukkan rumahtangga?
Ayat cinta ALLAH ini selalu dibacakan suami buat mengingatkan kami agar berhati-hati dalam melontar pertanyaan dan kata-kata :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَسْأَلُواْ عَنْ أَشْيَاء إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِن تَسْأَلُواْ عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللّهُ عَنْهَا وَاللّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, nescaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Qur'an itu sedang diturunkan, nescaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” ( Al Maidah ayat 101, 5:101 )
2) Hormati ‘item-item’ peribadi suami seperti telefon bimbit, laptop/komputer peribadi, emel, mesej dan seumpamanya serta elakkan dari berusaha mencuri-curi lihat, sengaja ‘menggodek-godek’ tatkala peluang terbuka di depan mata dengan niat mahu menyiasat apakah yang telah atau sedang dilakukan oleh suami bersama isteri yang lain. Usaha ini bukan sahaja tidak membawa apa-apa makna untuk kebaikan iman dan jiwa, bahkan lebih dari itu akan menimbulkan cemburu yang membuak-buak dan prasangka yang bukan-bukan. Akhirnya, hati dan diri sendiri juga yang merana dan kecewa sedangkan di pihak suami, sudah berusaha sebaiknya menjaga.
Bukankah setiap isteri dan keluarga punya hak yang sama, jadi pastinya ada gambar-gambar dan mesej-mesej peribadi yang disimpan di dalam telefon bimbit atau komputer peribadi suami.
Sifirnya mudah : “Jika tangan dan kehendak sendiri tak mampu diselia, usah pula menyalahkan orang lain, andai sakit dan pedih yang singgah dalam jiwa.”
Pada saya, setelah suami mengingatkan tentang ini demi menjaga kemaslahatan semua isteri, adalah ‘berdosa’ bagi seorang isteri jika amanah dan kepercayaan yang diberi dikhianati. Seorang suami berjaya untuk berlaku adil, adalah dengan kerjasama daripada pihak isteri-isterinya juga.
3) Setiap isteri juga pastinya inginkan ‘ me time’ bersama suami; justeru kepada isteri yang bukan dalam waktu gilirannya pada hari tersebut, elakkan dari terlalu kerap menghantar mesej atau melakukan penggilan telefon kecuali atas sesuatu yang benar-benar perlu, seperti memaklumkan tentang kedatangan ahli keluarga atau rakan-rakan ke rumah, meminta izin untuk pergi ke sesuatu tempat, anak sakit dan seumpamanya.
Walaubagaimanapun, tidaklah menjadi satu kesalahan pula di pihak suami yang baik dan bertanggungjawab dari bertanya khabar isteri dan keluarganya yang bukan pada tempoh giliran tersebut. Kerana, sikap ambil berat suami begini, menjadikan isteri dan keluarga sangat dihargai dan disayangi. Lalu, jika suami menghantar mesej dan melakukan panggilan telefon, kepada isteri balaslah sekadarnya tanpa berlebih-lebih demi menjaga masa isteri lain yang sedang bersama-sama suami ketika itu.
4) Dahulukan baik sangka dan berikhtiar menjauhi buruk sangka, baik kepada madu, terlebih lagi kepada suami. Sentiasalah memberi ingatan kepada diri sendiri tentang ayat ALLAH yang menyebut tentang prasangka sebagaimana firman-NYA :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” ( Al Hujurat ayat 12, 49:12 )
Setiap orang bertanggungjawab ke atas pilihannya. Jalan bahagia atau sebaliknya, ia bergantung kepada kecenderungan dan pilihan untuk dirinya sendiri. Jika prasangka bukan-bukan yang lebih menempati jiwa, maka bagaimana cahaya bahagia dapat mengambil bahagian padanya?
Fikirkanlah….
5) Sesuatu yang paling utama yang sering diperingatkan suami adalah tentang cinta kepada suami. Poligami menyediakan ruang bagi wanita untuk mentadbir cinta yang benar kepada manusia lain, iaitu suami dengan menjadikan cinta ALLAH sebagai paksi. Cinta yang berlebihan sehingga menyesakkan suami untuk berlaku adil, berada dalam serba salah seolah sentiasa diperhati dan diadili, bukanlah satu iklim yang sihat untuk sesebuah rumahtangga mencapai harmoni.
Sesungguhnyam tiada yang lebih beerti, melainkan menyintai seorang suami kerana ALLAH dan itu membawa pula kepada bertambahnya keimanan dan ketaqwaan seorang isteri kepada Rabbnya.
Walaupun berkata tentang ini lebih mudah dari melaksana, namun sesuatu yang perlu diinsafi, hidup ini sememangnya adalah perjalanan yang digariskan memiliki dua rasa, ia hadir silih berganti mewarnai kanvas hidup; sebagai ujian keimanan TUHAN ke atas hamba-hambaNYA: manis dan getir, lapang dan sesak, suka dan duka, nikmat dan musibah; serta sabar dan syukur.
Tidak ada seorang pun yang boleh lepas dari dua rasa itu, termasuk juga mereka yang dicintai-Nya. Sejarah nabi-nabi, para rasul, waliyuLlah dan orang-orang soleh yang sering meniti bibir menukilkan bahawa kian agung nikmat, semakin besar pula musibah dan ujiannya.
Memiliki keimanan yang melangit, bukanlah jaminan untuk kita selalu berlimpah dalam mewah dan tertawa. Tetapi, apa yang indah dan mengasyikkan ialah ia menyediakan lembut belaian kasih-Nya dalam apapun derita cabaran yang menimpa.
Akhirnya, tiada ucapan sebaik alhamdulillah, kesyukuran yang setinggi-tingginya ke hadrat ALLAH Subhanahu wa Ta'ala atas naungan rahmat-NYA kepada saya dan keluarga selama ini, sekarang ini dan di masa-masa akan datang; baik ia berupa kesenangan, ketenangan atau juga cabaran dan ujian yang kedua-duanya mendidik saya dan keluarga untuk terus bersyukur dan bersabar.
Bukankah ini merupakan jalan bagi menjadi hamba ALLAH dan umat Muhammad Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang ajaib?
Allahuakbar, wa lillahilhamd :))
_______________
Poligami: Sebelum Bercerai
#tipspoligami Poligami sangat berat untuk isteri hingga tidak sedikit yang melihat perceraian sebagai jalan keluar dari segala sakit h...