Friday, September 14, 2012

Kejarlah Yang Paling Tinggi


Oleh: DR. ‘Aidh bin Abdullah Al Qarni (Terima kasih kepada teman tersayang yang menunjukkan tulisan ini buat motivasi dalam kehidupan)


Kejarlah yang paling tinggi. 

Sesungguhnya Nabi Allah Musa a.s saat diistimewakan Allah swt dengan kalamNya, ia mengatakan, “Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku, agar aku dapat melihat-Mu.”

Kemuliaan tidak datang sebagai hadiah. Tapi diperoleh dengan peluh. Seperti burung Hud hud terbang membawa surat. Lalu keberaniannya diabadikan dalam surat An Naml. Seperti seekor semut yang bergerak selalu tak kenal henti. Membutuhkan kesabaran berlipat dan waktu yang lama.

Lalu engkau ingin kemuliaan tanpa kesungguhan? Ingin mencapai ketinggian, tetapi lelap di waktu malam? Berharap syurga, tetapi meremehkan sunnah?

Rasul kita saw, berdiri solat hingga bengkak mata kakinya. Ia menyisipkan batu di perutnya karena lapar. Padahal dia adalah seorang hamba yang terlindungi. Tapi bercucuran darahnya kerana lemparan batu. Dan ia hadapi setiap tipu daya.

Abu Bakar ra diseru dari salah satu pintu di antara lapan pintu surga.  Itu karena hatinya berhubung dengan Rabbnya di setiap detik. Seluruh perkataannya bersumber dari agamanya. Seluruh sikapnya berasal dari petunjuk. Ia tegakkan al haq di setiap keadaannya. Ia infakkan hartanya di jalan Allah. Ia hijrah dan tinggalkan keluarganya.

Umar ra mengenakan pakaian sobek. Merasa perih dan sakit jika mengingat kematian. Ia tempuh hidup dengan sangat hati-hati dalam masalah agama. Berlaku adil, bersedekah dan tunaikan tahajjud. Memohon kepada Allah agar mati sebagai syahid. Lalu Allah izinkan untuknya syahid di dalam masjid.

Keluarlah dari kurungan khayalan. Wahai orang yang tertawan oleh nyanyian. Bersihkan debu kemalasan. Tinggalkan orang yang hanya mampu mencela dan mengkritik. Siapapun yang berjalan maka ia pasti akan sampai. Apakah engkau lupakan ayat-ayat Allah, engkau tunda-tunda solat, engkau abaikan perjalanan usia dengan berehat-rehatan, lalu engkau rindukan surga?

Sungguh seekor semut tidak akan kenyang kecuali setelah gigih mencari. Seekor singa tidak disebut raja hutan kecuali karena terkaman dan lompatannya. Busur tidak pernah mengenai sasaran, kecuali ia keluar dari kantungnya. Pedang tidak mampu menebas kecuali lebih tajam dari pisau.

Burung membangun sarangnya dari rumput-rumput kering. Keldai membawa jerami untuk mendapatkan makanannya. Laba-laba, bekerja di rumah-rumah. Biawak menggali sendiri tempat persembunyiannya.

Sedangkan engkau mempunyai waktu. Tapi kepalamu bertopang dagu. Rasulullah saw bersabda,”Peliharalah apapun yang bermanfaat untukmu.” Kerana sesuatu yang bermanfaat bagimu, boleh membangunkan dirimu. 

”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.” Kerana dengan kekuatanlah, istana yang indah bisa dibangun. Dan dengan kekuatanlah, kemuliaan bisa diraih.

Pemilik cita-cita tak pernah peduli dengan panas. Tidak takut menghadapi dingin. Tidak goyah oleh bahaya. Tidak gelisah oleh kepahitan. Itu kerana dia telah terbina dengan kesabaran.

Pemilik cita-cita mendahului umat ini menuju puncak. ”Dan orang-orang yang paling dahulu beriman. Mereka itulah orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (QS. Al Waqi’ah: 10-11). Kerana mereka telah melakukan banyak kebaikan.

Bumi berputar. Bulan berjalan. Sedangkan engkau tertidur dan tidak sedar. Engkau makan, minum, bermain dan menyanyi, tenggelam dalam dosa.

Ketika Al Ahnaf merasa tersekat tenggoroknya karena kemarahan. Ia lalu memutuskan dirinya menjadi yang paling pemaaf. Ketika Hatim memberi makanannya untuk orang yang datang, mengeluarkan hartanya di musim kesulitan, ia menjadi contoh dalam kemurahan. Dan menjadi kisah kedermawanan di saat mudah dan sulit.

Telah rabun sebahagian pencari hadits karena banyaknya meriwayatkan hadits. Tapi mereka tidak berhenti dan tidak diam hingga mencapai usia akhirnya. Telah berjalan Imam Ahmad bin Hambal dari Baghdad ke Shan’a mencari hadits. Sedangkan engkau enggan sekedar menghafal do’a. Salah seorang mereka pergi ke Mesir, memakan waktu berbilang bulan. Pagi hari diperjalanan dan petang hari diperjalanan. Hanya untuk mencari sebuah hadits. Demi mencapai kemuliaan yang diabadikan.

Jika tanpa ujian berat, tak pernahlah Ahmad diseru dengan panggilan Imam As Sunnah. Cambukan telah menghantarkannya pada kemuliaan. Ibnu Taimiyah dikurung dalam jeriji penjara. Tapi ia menyinari zamannya dengan ilmu.

Ketahuilah, air yang diam dan bertakung itu air yang rosak. Kerana ia tidak mengalir. Karena ia tidak berjalan. Jika berjalan dan mengalir, ia akan menjadi manfaat bagi kehidupan.

Allah memerintahkan kita untuk beramal, dan ingin menyaksikan amal perbuatan kita. 

”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti kami beri petunjuk kepada mereka dengan jalan-jalan kami." Hidup ini adalah aqidah dan jihad. Kesabaran dan kekuatan. Pengorbanan dan perjuangan. Kebaktian dan kemenangan. Tidak ada tempat dalam hidup ini untuk yang banyak makan dan malas. Tidak ada tempat duduk di kendaraan dunia ini bagi yang tersingkirkan."

Carilah pahala sejak terbit fajar. Membaca dan berdzikir. Atau do’a dan mengucap syukur. Kerana saat itulah, waktu keberangkatan burung-burung dari sarangnya. Dan jangan lupakan: ”Allah memberkahi umatku pada berpagi-paginya.”

Katakan pada si pemalas yang gemar tidur. Yang berat bergerak dan suka mengelamun. Hapuskan tidur dari matamu. Buang kantuk dari kelopakmu. Engkau takkan pernah menyaksikan secerah cahaya ketinggian. Sampai engkau berdiri dan melompat, bersama orang yang melompat. Sampai engkau lakukan apa yang harus dilakukan. Sampai engkau tempuh tangga demi tangga mencapai kemuliaan.





7 comments:

Anonymous said...

Assalamualaikum

Alhamdulillah..bangun pagi dapat membaca perkongsian ilmu seindah ini.

Semoga terus menulis demi meraih cinta ALLAH.

Terima kasih nurul adni.

Kak Ani
Segamat
Johor

macyhumaira said...

alhamdulillah. terima kasih atas perkongsian yg sangat bermakna ini..

moga terdetik hati2 yg membacanya..

Anie said...

Nurul...

Akak isteri kedua yang ditinggalkan gantung tak bertali... tapi Alhamdulillah... kesabaran makin jitu dalam menghadapai dugaan ini...kerana akak muhabasabah diri, mungkin ada dosa silam akak, dan ini adalah balasan dosa silam itu...akak redha

tapi hari ni hati terusik lg...apabila telah berlepas ke tanah suci untuk bertugas, tidak memaklumkan sepatahpun keberangkatannya...tanpa menjenguk anak-anak..semua masih kecil nurul...

Ya Allah....terlalu berat rasanya dugaan Mu...

Doakanlah kesabaran terus bersama akak nurul...coretan2 nurul pembakar semangat....

Wassalam...

Me said...

nukilan ini membuatkan saya terus bermotivasi .. insyaallahhhh

Anonymous said...

assalamualaikum..

untuk sekian kali, terima kasih..dan mohon izin saya nak share di facebook.. :)

susumanis said...

kita para isteri bakti pada suami paling utama dalam ranking amal ibadah kita dalam mencari redha Allah swt, pada yang bermasalah dgn suami, doakan suami sebut namanya, mohon apa jua yang paling baik untuk suami, insyaallah, suami yang soleh, Allah swt yang gerakkan hati mereka, tugas kita hanya berdoa dan terus berdoa hingga ke hujung nyawa..insyaAllah

Anonymous said...

Alhamdulillah.
Harap dapat terus menulis..
Mengejutkan diri yg kadang2 naik turun iman nih
Kadang2 semangat, kdg2 malas beribadat

Poligami: Sebelum Bercerai

#tipspoligami Poligami sangat berat untuk isteri hingga tidak sedikit yang melihat perceraian sebagai jalan keluar dari segala sakit h...