Oleh: DR. ‘Aidh bin Abdullah Al Qarni (Terima kasih kepada teman tersayang yang menunjukkan tulisan ini buat motivasi dalam kehidupan)
Kejarlah yang paling tinggi.
Sesungguhnya Nabi Allah Musa a.s saat diistimewakan Allah swt dengan
kalamNya, ia mengatakan, “Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku, agar aku dapat
melihat-Mu.”
Kemuliaan tidak datang sebagai hadiah.
Tapi diperoleh dengan peluh. Seperti burung Hud hud terbang membawa
surat. Lalu keberaniannya diabadikan dalam surat An Naml. Seperti
seekor semut yang bergerak selalu tak kenal henti. Membutuhkan kesabaran
berlipat dan waktu yang lama.
Lalu engkau ingin kemuliaan tanpa
kesungguhan? Ingin mencapai ketinggian, tetapi lelap di waktu malam?
Berharap syurga, tetapi meremehkan sunnah?
Rasul kita saw, berdiri solat hingga
bengkak mata kakinya. Ia menyisipkan batu di perutnya karena lapar.
Padahal dia adalah seorang hamba yang terlindungi. Tapi bercucuran
darahnya kerana lemparan batu. Dan ia hadapi setiap tipu daya.
Abu Bakar ra diseru dari salah satu
pintu di antara lapan pintu surga. Itu karena hatinya berhubung dengan
Rabbnya di setiap detik. Seluruh perkataannya bersumber dari
agamanya. Seluruh sikapnya berasal dari petunjuk. Ia tegakkan al haq di
setiap keadaannya. Ia infakkan hartanya di jalan Allah. Ia hijrah dan
tinggalkan keluarganya.
Umar ra mengenakan pakaian sobek. Merasa
perih dan sakit jika mengingat kematian. Ia tempuh hidup dengan sangat
hati-hati dalam masalah agama. Berlaku adil, bersedekah dan tunaikan
tahajjud. Memohon kepada Allah agar mati sebagai syahid. Lalu Allah
izinkan untuknya syahid di dalam masjid.
Keluarlah dari kurungan khayalan. Wahai
orang yang tertawan oleh nyanyian. Bersihkan debu kemalasan. Tinggalkan
orang yang hanya mampu mencela dan mengkritik. Siapapun yang berjalan
maka ia pasti akan sampai. Apakah engkau lupakan ayat-ayat Allah, engkau
tunda-tunda solat, engkau abaikan perjalanan usia dengan berehat-rehatan,
lalu engkau rindukan surga?
Sungguh seekor semut tidak akan kenyang
kecuali setelah gigih mencari. Seekor singa tidak disebut raja hutan
kecuali karena terkaman dan lompatannya. Busur tidak pernah mengenai
sasaran, kecuali ia keluar dari kantungnya. Pedang tidak mampu menebas
kecuali lebih tajam dari pisau.
Burung membangun sarangnya dari
rumput-rumput kering. Keldai membawa jerami untuk mendapatkan
makanannya. Laba-laba, bekerja di rumah-rumah. Biawak menggali sendiri
tempat persembunyiannya.
Sedangkan engkau mempunyai waktu. Tapi
kepalamu bertopang dagu. Rasulullah saw bersabda,”Peliharalah apapun
yang bermanfaat untukmu.” Kerana sesuatu yang bermanfaat bagimu, boleh
membangunkan dirimu.
”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh
Allah daripada mukmin yang lemah.” Kerana dengan kekuatanlah, istana
yang indah bisa dibangun. Dan dengan kekuatanlah, kemuliaan bisa diraih.
Pemilik cita-cita tak pernah peduli
dengan panas. Tidak takut menghadapi dingin. Tidak goyah oleh bahaya.
Tidak gelisah oleh kepahitan. Itu kerana dia telah terbina dengan
kesabaran.
Pemilik cita-cita mendahului umat ini
menuju puncak. ”Dan orang-orang yang paling dahulu beriman. Mereka
itulah orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (QS. Al Waqi’ah:
10-11). Kerana mereka telah melakukan banyak kebaikan.
Bumi berputar. Bulan berjalan. Sedangkan
engkau tertidur dan tidak sedar. Engkau makan, minum, bermain dan
menyanyi, tenggelam dalam dosa.
Ketika Al Ahnaf merasa tersekat
tenggoroknya karena kemarahan. Ia lalu memutuskan dirinya menjadi yang
paling pemaaf. Ketika Hatim memberi makanannya untuk orang yang
datang, mengeluarkan hartanya di musim kesulitan, ia menjadi contoh
dalam kemurahan. Dan menjadi kisah kedermawanan di saat mudah dan sulit.
Telah rabun sebahagian pencari hadits
karena banyaknya meriwayatkan hadits. Tapi mereka tidak berhenti dan
tidak diam hingga mencapai usia akhirnya. Telah berjalan Imam Ahmad bin
Hambal dari Baghdad ke Shan’a mencari hadits. Sedangkan engkau enggan
sekedar menghafal do’a. Salah seorang mereka pergi ke Mesir, memakan
waktu berbilang bulan. Pagi hari diperjalanan dan petang hari
diperjalanan. Hanya untuk mencari sebuah hadits. Demi mencapai
kemuliaan yang diabadikan.
Jika tanpa ujian berat, tak pernahlah
Ahmad diseru dengan panggilan Imam As Sunnah. Cambukan telah
menghantarkannya pada kemuliaan. Ibnu Taimiyah dikurung dalam jeriji
penjara. Tapi ia menyinari zamannya dengan ilmu.
Ketahuilah, air yang diam dan bertakung itu air yang
rosak. Kerana ia tidak mengalir. Karena ia tidak berjalan. Jika berjalan
dan mengalir, ia akan menjadi manfaat bagi kehidupan.
Allah memerintahkan kita untuk beramal,
dan ingin menyaksikan amal perbuatan kita.
”Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti kami beri petunjuk kepada mereka
dengan jalan-jalan kami." Hidup ini adalah aqidah dan jihad. Kesabaran
dan kekuatan. Pengorbanan dan perjuangan. Kebaktian dan kemenangan.
Tidak ada tempat dalam hidup ini untuk yang banyak makan dan malas.
Tidak ada tempat duduk di kendaraan dunia ini bagi yang tersingkirkan."
Carilah pahala sejak terbit fajar. Membaca dan
berdzikir. Atau do’a dan mengucap syukur. Kerana saat itulah, waktu
keberangkatan burung-burung dari sarangnya. Dan jangan lupakan: ”Allah
memberkahi umatku pada berpagi-paginya.”
Katakan pada si pemalas yang gemar tidur.
Yang berat bergerak dan suka mengelamun. Hapuskan tidur dari matamu. Buang
kantuk dari kelopakmu. Engkau takkan pernah menyaksikan secerah
cahaya ketinggian. Sampai engkau berdiri dan melompat, bersama orang
yang melompat. Sampai engkau lakukan apa yang harus dilakukan. Sampai
engkau tempuh tangga demi tangga mencapai kemuliaan.
7 comments:
Assalamualaikum
Alhamdulillah..bangun pagi dapat membaca perkongsian ilmu seindah ini.
Semoga terus menulis demi meraih cinta ALLAH.
Terima kasih nurul adni.
Kak Ani
Segamat
Johor
alhamdulillah. terima kasih atas perkongsian yg sangat bermakna ini..
moga terdetik hati2 yg membacanya..
Nurul...
Akak isteri kedua yang ditinggalkan gantung tak bertali... tapi Alhamdulillah... kesabaran makin jitu dalam menghadapai dugaan ini...kerana akak muhabasabah diri, mungkin ada dosa silam akak, dan ini adalah balasan dosa silam itu...akak redha
tapi hari ni hati terusik lg...apabila telah berlepas ke tanah suci untuk bertugas, tidak memaklumkan sepatahpun keberangkatannya...tanpa menjenguk anak-anak..semua masih kecil nurul...
Ya Allah....terlalu berat rasanya dugaan Mu...
Doakanlah kesabaran terus bersama akak nurul...coretan2 nurul pembakar semangat....
Wassalam...
nukilan ini membuatkan saya terus bermotivasi .. insyaallahhhh
assalamualaikum..
untuk sekian kali, terima kasih..dan mohon izin saya nak share di facebook.. :)
kita para isteri bakti pada suami paling utama dalam ranking amal ibadah kita dalam mencari redha Allah swt, pada yang bermasalah dgn suami, doakan suami sebut namanya, mohon apa jua yang paling baik untuk suami, insyaallah, suami yang soleh, Allah swt yang gerakkan hati mereka, tugas kita hanya berdoa dan terus berdoa hingga ke hujung nyawa..insyaAllah
Alhamdulillah.
Harap dapat terus menulis..
Mengejutkan diri yg kadang2 naik turun iman nih
Kadang2 semangat, kdg2 malas beribadat
Post a Comment